Sunday, August 26, 2012

Post Ramadhan entry

in the name of Allah The Most Beneficent The Most Merciful

As salam & Good day readers! ;)

Alhamdulillah.. sampai sudah ke syawal 1433H. Dan hari ini sudah 9 Syawal. Cepat betul masa berlalu. Cuti pun dah habis. Kembali ke realiti dunia bekerjaya. Dunia yang perlukan kekuatan hati & pendirian teguh. Hakikat kerja yang berdepan dengan kerenah manusia selalunya menyebabkan hati patah.

Bukan susah tak dapat menyelesaikan masalah punca utama rasa moral jatuh, tapi lebih kepada kekurangan diri yang tidak mampu untuk mengawal insan.

Bila difikir-fikirkan semula, gender dan sifat semulajadi diri itu boleh jadi satu penghalang, tembok China untuk mengurusi sesuatu perkara.

Sepanjang Syawal daripada Ramadhan, bulan berfikir. Bertafakur. Mencari diri. Titik diri yang telah hilang. Letak duduk diri sebagai hamba di hadapan Dia. Arah tuju hidup, menghala ke mana?

Pernah saya ditanya; "Berapa kali mesti calibrate diri dengan Allah?"

Jawapan saya di dalam hati: Setiap saat. Sebab saya insan lemah. Dalam transisi berubah. In the most fragile condition.

Pada satu tahap, saya begitu sibuk mengurusi perubahan diri. Tapi batu asas pada perubahan itu tidak diletakkan pada sesuatu yang hak. Saya berubah kerana saya fikir itu akan buatkan saya jadi manusia lebih baik.

common sense; it does. Tapi disebabkan kurang self-regulatory, walau tinggi mana self awareness it doesn't last long.

Maka saya teruskan pencarian, that I believe I need to hold on to the stronger and firmer branch other than myself. Definitely not to human being because human has limitation and their own capacity.

Dan saya jumpa that firm and strong branch. I do. Dalam pencarian melalui pengalaman sepanjang ramadhan. Rupanya sepanjang Ramadhan, Allah mengajar saya untuk menggunakan segala deria yang ada untuk belajar dan mengambil pengajaran daripada keadaan sekeliling. Ya, kembali menggunakan segala deria yang ada.

Malah Allah juga  mengajar saya untuk berfikir keluar daripada terowong. Sedikit demi sedikit. Jujur ia tidak mudah. Sayangnya Allah pada hambaNya, Dia hantar seorang hambaNya yang telah Dia didik untuk mendidik saya pula. Dan untuk itu, saya sangat bersyukur di atas nikmat ini. Dan berterima kasih teramat kepada insan tersebut.

Dan saya percaya sepenuhnya, untuk mempunyai SQ yang cukup itu tidak susah. Kerana agama ini fitrah. Sesuai dengan sifat manusia. Tetapi untuk memupuk EQ dan IQ itu tidak mudah. Namun, melalui SQ yang mantap, EQ dan IQ akan dapat dipupuk dengan lebih mudah.

Buka mata dan hati.

You'll definitely see it. Insya Allah.

Hadiah untuk syawal ini untuk kita sama-sama hayati:



semoga Allah menerima amal kita sepanjang ramadhan dan kebaikan ramadhan ini dapat dibawa ke sebelas bulan seterusnya, insya Allah.









Sunday, August 12, 2012

Bulan dimanjakan Allah

As salam dan selamat semua.. ;)

Alhamdulillah..sudah masuk fasa terakhir..tp nampak gayanya gear dah menurun.. ;(

Sepanjang ramadhan ini, terasa benar dimanjakan Dia..bila hampir semua persoalan dihantar jawapan olehNya dengan cara yang tak tersangkakan..subhanallah..

Terima kasih ya Allah...lama rasanya tidak merasai manja itu denganMu..

Bukan sudah tiada..tapi jarang-jarang..cuma ramadhan ini cukup dimanjakan rasanya oleh Mu..

Izinkan hati ini untuk berteduh dibawah lembayung kasihMu..dan memegang erat tali Mu kembali sebagaimana eratnya ia suatu waktu dulu..

Momento-momento di sepanjang ramadhan kali ini akan saya genggam kejap di dalam jiwa..tak kan terlepas lagi..


Teringat di suatu malam, saya terjaga daripada tidur apabila disergah suatu suara di dalam mimpi...

"Nampak luaran seperti bagus..lengkap..tapi di dalam...sebenarnya..kosong..!"

Biarlah mungkin itu cuma mainan tidur atau manifestasi minda separa sedar yang kecewa..

Tetapi saya mengambilnya sebagai suatu teguran..

Basic foundation untuk diperkukuhkan kembali..kualiti persembahan pengabdian juga harus dibelek semula..

Pendek kata, saya buang semuanya dahulu kerana tidak tahu yang mana prioriti, yang mana silap dan yang mana benar..dan saat ini masih sedang mengutip semula item satu per satu..

sambil membuat verification...sama ada itu penting d n cara penggunaannya betul atau tidak..

Semoga langkah ini terpimpin Tuhanku..

Amin ya Rabb..

posted from Bloggeroid

Monday, August 6, 2012

Love & Detachment

in the name of Allah The Most Beneficent The Most Merciful

Selepas membaca artikel daripada Tariq Ramadhan bertajuk Love and Detachment. Saya terdiam. Berfikir. Often the object that we loved becomes our attachment. Our very focus until sometimes we lost our true self through it.

Love is an initiatory school in which we learn to make progress, to rise above ourselves and then to free ourselves, but it can also be a prison in which we are bound by more and more chains. We go under, get lost and eventually become totally dependent... -Tariq Ramadhan


Tak mudah untuk detach diri daripada sesuatu yang kita sukai dan cintai. It was way hard. Tapi tak mustahil. Sama ada kita sanggup. Atau pun tidak.

Love is therefore like education. It involves “going with” and learning to detach ourselves with an ever-greater awareness of the ambivalence of things and of the need for balance, which is always so difficult to achieve and so fragile.. 
To love without being dependent. Nothing could be more difficult, and doing so requires a long apprenticeship that is both demanding and sometimes painful. The goal is to love without any illusions. That is all the more difficult in that we sometimes have the impression that love means being deluded. How can we graduate from the illusion of love to the lucidity of love? How can we detach ourselves from the very thing to which we are, by definition, attached? One does not choose to love but one can choose how to love. Nature is the mirror before which we must raise our faces, gaze into proximity and distance, in the knowledge that, whilst we are now fully present, the earth will give the same fullness to others as it sanctifies our absence. The mirror of time and the infinite spaces reflect it, the liberated self understands it, and the One repeats it: to love is to be there, in proximity to the extraordinary in the ordinary, and to offer, give and forgive. To love is to reconcile the sedentary presence with nomadic migration, the roots of the tree with the strength of the winds. To love is to receive and to learn to let beings go. To love is to give and to learn to go. And vice versa.. -Tariq Ramadhan


Definisi Cinta?


Mencintai bermakna bersedia melepaskan, bersedia berkorban dan berusaha untuk menjadi lebih baik demi Pencipta Cinta itu sendiri.

It is our nature to love..to love things, human being  and other living things as well. But we can always choose  how to love them all..

Dan saya tahu, untuk kali ini saya harus belajar mencintai dengan cara yang lain. Bukan seperti kebiasaan..ia harus penuh dengan kebaikan, membawa kepada kebaikan dan mengubah kita kepada kebaikan.. How? that is my job to determine and definitely with His guidance as well..

The Test

Upon this coming ramadhan, He puts me on a test. In which I am still indecisive at the moment. It wasn't actually a heavy one if it excludes feelings and emotions. By right, I have already had the answer in my heart. It is just the matter of delivering it only. But I don't have that strength. yet. Macam mana nak melepaskan pergi benda yang kita dah nanti beberapa lama dan benda yang paling kita sukai disebabkan situasi tidak begitu mengizinkan..?

Not that easy..


The Imperfect Life

Seperti Joker yang mempunyai 2 wajah berbeza, seperti itulah kehidupan. Hidup ini tak pernah sempurna dan tak akan sempurna. There will always be happily never after.

Because that happily ever after is only exists in Jannah. :) Di situ destinasi hidup kita sebenar-benarnya..dari awal lagi..

Sebab itulah mencintai itu tak pernah happily ever after.it is always a mixed of feelings and is an on going learning process of being the best person we should always be..


Hadiah untuk hati sendiri dan yang sedang membaca, something for us to ponder along this ramadhan kareem;
"jika engkau merasa bahwa segala yang disekitarmu gelap dan pekat, tidakkah dirimu curiga bahwa engkaulah yang dikirim oleh Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka? berhentilah mengeluhkan kegelapan itu, sebab sinaranmulah yang sedang mereka nantikan, maka berkilaulah! "

-Salim A.Fillah-







Mind Lucidity..

in the name of Allah The Most Beneficent The Most Merciful

As salam and morning dear readers (if any.. hehe)

Alhamdulillah, sampai sudah kita ke 17 Ramadhan. Selangkah lagi ke fasa akhir Ramadhan. Masya Allah. Inilah Ramadhan paling lama dirasakan di hati. Dan ada ibrah penting yang saya kutip kali ini..

Ramadhan 2012..

Jujur dari hati, saya fikirkan mungkinkah ini Ramadhan terakhir berstatus 'Single'? Mungkin saja. Allah itu Maha Pengatur, dan aturanNya itu kadang-kadang out of the blue dan tanpa disangka-sangka. Mana tahu dapat hadiah jatuh dari langit ramadhan kali ni?.. Hem. Berangan kan?

Ramadhan 2005-2008..

Sepanjang-panjang 4 tahun itu saya berpuasa bersama teman baik merangkap roomate di UTP, terlalu banyak kenangan tercipta yang kebanyakannya sudah terurai dari kotak memori. Tetapi kenangan bersama nasi lemak kukus pasti akan tetap terpahat di hati. He.

Manakan tidak, sehati sejiwalah katakan, sehingga setiap kali berbuka 7-8 ringgit untuk sebungkus nasi lemak kukus V5 itu sudah menjadi lumrah. Sampaikan pakcik jual nasi lemak pun sudah faham kerenah kami berdua.

Kadang-kala sampai berkongsi 3-4 orang sebungkus! Indah kenangan dulu. Berkongsi makanan itu sungguh salah satu cara terbaik mengeratkan hubungan. Ada keberkatan di situ yang Allah turunkan, sama ada kita sedar atau pun tidak..

Masjid An-Nur indah bercahaya pun mulai penuh dengan jemaah UTP saat azan isyak berkumandang. Dan selalunya menggigil nak bersolat di situ dek kerana aircond yang kuat dan lantai marmar yang membeku. Di situ lah tempat teraman dan paling damai di bumi UTP.

Tempat yang saya rasakan sebagai kubu paling selamat, jauh dari segala ketegangan dan stress disebabkan assignments, meeting dan project yang tak berhenti.

Tidak ada apa yang boleh mengganggu gugat tenteram dalam hati yang saya cari dari Dia.

Dan tanpa saya sedar, saya kehilangan kubu paling aman itu setelah graduasi..

Ramadhan 2009..

Saya habiskan di kampung menemani nenek. Berdua, makan ala kadar saja. Pernah sekali, saya kepingin maggie kari sebagai juadah berbuka. Benar, tidak semeriah seperti di rumah dan UTP dengan pelbagai kuih-muih dan lauk pauk dan makan sekadar apa..Itu cukup buat saya.

Kerana yang penting bukan berapa banyak makanan yang kita ada, tetapi dengan siapa dan hasil air tangan siapa itu yang lebih bermakna.

Hujung minggu, lebih meriah kerana seluruh keluarga besar kembali berkumpul..

Walaupun saat itu saya sepatutnya telah bekerja , tetapi saya memilih untuk tinggal di kampung dengan nenek. Duduk dan menemaninya. Melayan kerenah dan celotehnya tanpa henti tu. Membawa nenek ke mana-mana yang dia ingin pergi dan berjalan.

Kerana saya tahu, sampai waktu saya sudah bekerja nanti, saya tak akan punyai waktu yang sebanyak ini lagi untuk menemaninya. Tak akan punyai waktu yang cukup untuk sentiasa di sisinya, mendengar celoteh dan belajar tentang erti hidup dengannya.

Dan bukan nenek saja yang saya temani sebenarnya. 2 orang lagi nenek saudara pun turut sama memeriahkan rumah nenek. Melihat mereka, terdetik di hati saya tentang betapa sunyinya hati seorang ibu. Anak-anak yang jauh di bandar, sibuk bekerja. Entah dengan siapa hendak bercerita agaknya.

Untung mereka bertiga. Dan ada saya untuk melayan dan membuat lawak sengal. He. Dan saya bersyukur sangat dengan keputusan saya saat itu.

Kerana itulah ramadhan terakhir yang saya bisa luangkan sepenuhnya bersama salah seorang nenek saudara.

Dan walaupun sekadar menemani, saya belajar sesuatu..paling bermakna dari Allah..


"Happiness is contagious..when you make someone happy, you'll feel it too inside your heart.."

Lebih-lebih lagi dengan keluarga sendiri. Yang memang Allah tuntut sangat. Dan walaupun apa yang kita lakukan itu tak seberapa pun sebenarnya. Bahkan tanpa melibatkan wang ringgit dan material yang cantik dan mahal.

Ramadhan 2010...

Adalah yang paling mencabar. Kerana setiap hati di dalam keluarga kami berusaha untuk bertabah menghadapi dugaan hidup. Berbicara tentang arwah adik bagaikan suatu larangan buat saya kerana saya tidak cukup kuat untuk melupakan sedih itu.

Terasa benar lohong kosong di dalam hati atas kehilangan yang tak pernah terganti..

Namun saya belajar suatu perkara terpenting di atas kehilangan ini;

"Don't wait for the right moment to show or say your love to your loved ones..do it constantly and continuously..because while waiting for the right moment, you might loose the person him/herself.."

Satu saat yang telah berlalu, tak akan pernah sama dengan satu saat yang kita hadapi sekarang atau yang akan kita miliki nanti..

Allah sendiri telah terangkan tentang hakikat masa ini dalam surah Al-Asr.



Demi Masa! (1)

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian(2)

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran(3)

Ramadhan 2011...

Mengajar saya bahawa kehidupan itu mesti seimbang..dan sampai saat ini, saya masih lagi struggling di antara  dua..

Dan kosong hati itu tak akan pernah terisi dengan seribu segala isi dunia..dan tidak akan pernah kita dapat penuhinya daripada hati-hati yang juga kosong..



Berbalik kepada Ramadhan 2012..

Seandainya bisa, sudah lama ingin saya buat masjid hopping bersama Roommate. Atau backpacking! he. Ok, ni tipu. 

Selepas beberapa peristiwa berlaku yang membawa kepada pertapaan nun jauh di celah hutan sana, membawa saya berfikir dari segala sudut, dan aspek hidup. Tentang hala tuju sebenar-benarnya, tentang perancangan seterusnya dan expected insight and result..

Yang mana setiap kali berfikir, segala yang pernah diterapkan oleh seseorang comes to my sense as the most logical and practical things. And it is always like that. 

Self-awareness, Regulatory, EQ..semuanya menuntut perhatian buat masa ini. Dan semoga setiap langkah yang diambil tidak terhenti di tengah jalan..insya Allah.

Dan saya tahu asbab kenapa Allah let our life cross each other. Untuk belajar sesuatu daripada mereka yang saya perlukan di dalan hidup dan untuk memberikan sesuatu kepada mereka yang Allah telah ajarkan kepada saya sebelumnya..

Cuma along the way, saya kehilangan apa yang saya ada. So it is truly unfair jika hanya menjadi penerima, which is i am at the moment. Siapa pun akan merasa letih dengan situasi itu. 

I am still trying to gain back what I have lost along the way..

Semoga sentiasa dikuatkan Allah untuk mujahadah ini..yang western panggil Self Improvement & development..




Thursday, August 2, 2012

Thursday the 13th

in the name of Allah The Most Beneficent The Most Merciful

*senyum.

Alhamdulillah..finally the holy month has arrived. Though I had tough times earlier to adjust my timing and fit in new schedule and activities, but alhamdulillah through out the past 10 days, I have finally came to a more stable phase.

This time around, I tried to make a difference. Probably because I have had realize that each secs that passes us by will never be the same. That 24 hours that we have today, is differs with the past 24 hours we had yesterday.

Common sense, I know. But how many people ever realize about this truly?

the past few days was a thrill for me. Something came up unexpectedly. Something that I have even forgotten  how to handle exactly.

I dont even know what to expect. But I do know He always has the best plan for me. And for that, I will never stop praying for His guidance towards every steps taken in this life, as the only thing that matters the most for me in this life is His blessings and never ending love.

I could never count how many times have I ever stops trying and falling out of hopes, and the only thing that I  have was my faith on Him that He still believes and giving me chances when people around already giving up on me..