Monday, September 27, 2010
happy.
Wednesday, September 22, 2010
post-raya entry
Sunday, September 19, 2010
kisah cinta sejati
Namaku Linda dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberikanku sebuah pengajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua novela tersebut.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu di sebuah majlis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dikahwininya. Ia menjadi kenyataan dan mereka telah bernikah selama 40 tahun dengan tiga orang anak. Aku anak sulung, telah berkahwin dan memberikan mereka dua orang cucu. Ibu bapaku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi ibu bapa yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Beberapa jiran kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.
Tapi ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja. Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”.
Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita duka. Setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Doktor mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di pembaringan.
Ayahku, seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia merawat ibuku, menyuapinya, bercerita segala hal dan membisikkan kata-kata cinta pada ibu. Ayahku tak pernah meninggalkannya. Selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya. Ayahku pernah mengilatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”Untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan hodoh sekali”.
Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap merasa cantik”.
Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”
Aku menggeleng, dan ibuku berkata, “Kerana aku tak pernah meninggalkannya…”
Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan Ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
ps: Kisah Cinta ini telah dikirimkan oleh saudari Syahira di Forum Tentang Cinta.
Tuesday, September 14, 2010
rambling.
Friday, September 10, 2010
1st syawal 1431
salam.
alhamdulillah. sampai jua ke 1 syawal 1431. selamat menyambut eidul fitri minal aidin wal faizin. semoga disambut penuh kesyukuran dan ramadhan yang berlalu pergi bakal menjadi titik tolak kekuatan diri menjadi hambaNya yang terbaik. di dunia dan akhirat. insya allah.
syahdu rasanya hati. pertama kali beraya berempat. tanpa adik yang telah kembali ke sisi Pencipta pada Mei lalu. Perginya yang terlalu mengejut memang amat berat dirasakan awal-awal. ibarat seperti bermimpi. mimpi yang tak ingin dihadapi. tetapi hakikat kehidupan mengingatkan kita pada sebuah janji yang tak mungkin termungkiri. janji bahawa setiap yang bernyawa itu pasti akan merasai mati. dan waktunya tidak cepat dan tidak lambat.
sesungguhnya Allah lebih tahu apa yang terbaik buat hambaNya. maka atas dasar iman & percaya pada qada' dan qadarNya, hati perlahan-lahan meredhai pemergian adik dan belajar menerima ketentuan takdir Ilahi bahwa yang tersurat itu adalah yang terbaik untuknya. juga untuk kami sekeluarga.
Alhamdulillah. segalanya bertambah baik sekarang. cuma saya. saya ni masih lagi bertatih dalam meniti hidup untuk jadi yang terbaik disisi Tuhan. bila agaknya hati betul-betul kukuh menggenggam erat syariat Tuhan? bila agaknya saya bisa menjadi seorang anak, kakak, teman, sahabat, cucu yang terbaik? yang menjadi menyejuk mata & penawar di jiwa mereka yang saya kasih dan cinta. harta yang saya ada di dunia ni.
tentang suasana baru di tempat baru. honestly, semua tempat lebih kurang sama je. cuma adalah sikit lainnya di sini. tapi saya bersyukur sangat. sekurang-kurangnya saya masih rasa keputusan untuk transfer itu tetap yang terbaik dari Dia. di mana-mana pun tetap kena berusaha kan? tetap ada pro dan kontranya. terpulang kepada kita bagaimana mahu mengolah yang ada menjadi permata berharga. everything is up to us.
semoga kehidupan sentiasa dibawah lembayung kasih dan rahmatNya. semoga bahagia itu tetap mewarnai kehidupan biar sepahit mana ujian yang dihadapi. amin~
p/s: thanks for the prayer. and i will always pray for your happiness too. in this life & hereafter. God bless.
enjoy this sweet video.. ;)