in the name of Allah The Most Beneficent The Most Merciful
Sendiri.
Waktu untuk bersendiri lagi. Waktu untuk melihat dan berfikir. Melihat dan memerhati. Setiap sudut dan langkah yang telah diambil. Sama ada selari atau pincang daripada perancangan yang telah dilakar. Mungkin tidak cukup kemas.
Pasti. Masih belum cukup kemas dan tersusun.
Antara realiti sebuah kehidupan dan perasaan. Menjadi seorang realist itu kadang kala melelahkan dan memberatkan jiwa. How I wish to have back that free soul. Tapi detik hidup daripada suatu titik kepada suatu titik itu telah mengubah paradigma saya tentang kehidupan.
Walaupun tahap kematangan itu masih lagi tidak di paras sepatutnya, tetapi saya telah belajar untuk menjadi seorang yang sangat realistik.
Terlalu.
Sehingga membuatkan saya terlalu mengira apa pun. Termasuk hati dan perasaan. Bukan menjadi seorang yang terlalu berperasaan. Tetapi menjadi lebih biasa-biasa.
Drama. Sudah terlalu kurang.
Cerita. Sudah masuk kepada isi penting sahaja. Tiada lagi hiasan wall paper seperti dulu. Masih ada. Tapi terlalu kurang.
Is Love Blooms All The Way?
Honestly, I have become a lil bit reserved when it comes to this.
I am sorry..but my trust is so precious that I find it hard to give it to a guy wholly. Being a judgemental, I am taught to act and do accordingly.
Although sometimes it does slips through. One or two times. But I will never let my guard down. Never. I did once. And it was the biggest mistake I have ever done in life.
Not to be repeated again in my life afterwards.
You should never go beyond the boundary and line that I have put up against us. Patience is what you need in order to breakthrough the wall and gain my trust.
Because feelings are just feelings..
It doesn't promise anything..
And thousands words won't simply justify who and what you are.
Only your attitude and actions will..
Only best man wins.
Enough said.
No comments:
Post a Comment
Your words count ;)